Senin, 28 Februari 2022

cerita anak

 

"Bunga Mawar yang Sombong"

 

Saat musim semi tiba, sekuntum mawar merah bermekaran di hutan dan ada banyak jenis pohon dan tanaman yang tumbuh. Pohon pinus di dekat mawar berkata, "Bunga yang sangat indah! Saya berharap, saya bisa secantik itu!"


Pohon lain pun berkata, "pohon pinus sayang, jangan bersedih dan berkecil hati. Karena kita tidak bisa memiliki segalanya." Mendengar pembicaraan tersebut, bunga mawar pun berbalik dan berkata, "sepertinya saya adalah bunga terindah di hutan ini."
"Mengapa kamu bisa berkata seperti itu mawar? Di hutan ini ada banyak bunga yang indah dan kamu hanyalah salah satu dari mereka," ujar bunga matahari.

"Saya melihat semua tanaman dan pohon menatap dan mengagumi saya," jawabnya dengan sombong. Kemudian, mawar memandang kaktus dan berkata, "Lihatlah tanaman jelek yang penuh duri itu!"

Pohon pinus berkata, "Mawar merah, bicara apa kamu ini? Siapa yang mengatakan bahwa kau paling cantik? Kamu juga punya duri."


"Saya pikir Anda punya selera yang baik. Kamu tidak tahu apa arti kecantikan sama sekali. Kamu juga tidak bisa membandingkan saya dengan duri kaktus," jawab mawar lagi. "Bangga sekali dia," ucap pohon pinus. Lalu, bunga mawar merah itu mencoba menggerakan akarnya menjauh dari kaktus, tapi ia tidak bisa bergerak.

Bunga Mawar yang Sombong

Hari-hari pun berlalu, setiap kali bunga mawar merah melihat kaktus, ia akan mengatakan hal-hal yang menghina, seperti "tanaman ini tidak berguna! Betapa menyesalnya saya menjadi tetangganya."  Namun, kaktus tidak pernah marah. Malahan, ia mencoba memberikan nasihat kepada bunga mawar merah dengan mengatakan, "Tuhan tidak menciptakan segala bentuk kehidupan tanpa tujuan."

Saat musim semi berlalu dan cuaca menjadi sangat hangat, kehidupan di hutan menjadi sulit. Ini karena di sana tidak turun hujan. Padahal, semua tanaman serta pohon membutuhkan air. 

Suatu hari, ia melihat burung pipit dengan paruhnya mematuki kaktus dan kemudian terbang dengan badan yang segar sekali! Ini membuat bunga mawar merah bingung. Ia pun mencoba bertanya kepada pohon pinus tentang apa yang dilakukan burung itu. Kemudian, pohon pinus menjelaskan bahwa burung-burung itu mendapatkan air dari kaktus.

"Apakah tidak sakit saat mereka (burung-burung) mematukinya?" tanya bunga mawar kepada pohon pinus. "Ya, memang. Tapi, kaktus tidak suka melihat burung menderita," jawabnya. Mawar membuka matanya dan penuh keheranan dan kembali bertanya, "kaktus memiliki air?" 

"Iya, kamu juga bisa minum darinya. Burung pipit nanti bisa membawakan air untukmu jika kau meminta bantuan kaktus," jawab pohon pinus lagi.

Bunga mawar merah pun merasa terlalu malu atas segala perbuatan yang selama ini ia perbuat kepada kaktus. Tapi akhirnya, ia meminta bantuan kaktus. Kaktus pun dengan ramah menyetujuinya dan meminta burung pipit untuk mengisi paruhnya dengan air dan menyirami bunga mawar merah yang hampir layu itu.

Sumber: https://materipelajaransdn.blogspot.com/2022/02/cerita-anak-bunga-mawar-yang-sombong.html

 

Apa pesan yang disampaikan dalam cerita ini? Tuliskan pesan tersebut yang kamu dapatkan setelah membaca cerita ini!

Salam Literasi!!!!

Jumat, 25 Februari 2022

Karakteristik Teks Puisi dan Teks Prosa

 

Karakteristik Teks Puisi dan Teks Prosa

Sebelum Kita bahas karakteristik Puisi dan Prosa, mari kita simak tayangan video berikut:


A. PUISI

Puisi adalah jenis sastra yang bahasanya menggunakan majas-majas (gaya bahasa, kiasan, atau penggambaran). Makna dalam tiap baris kalimatnya bukanlah makna yang sebenarnya, melainkan perlu penafsiran terlebih dahulu.

Kata-kata dalam puisi dipilih dan ditata dengan cermat untuk membangun keindahan, sehingga mampu membangkitkan kesadaran orang akan suatu penggalan melalui bunyi, irama, dan makna khususnya.

Untuk itulah, dalam menulis sebuah puisi kita perlu memperhatikan diksi puisi yang digunakan agar makna puisi tidak melebar kemana-mana.

Berdasarkan Bentuknya Puisi Dibagi Dua:

  1. 1. Puisi Lama

Puisi lama memiliki karakteristik seperti bersifat anonim (tidak diketahui nama pengarangnya), terikat jumlah bait, jumlah baris, suku kata maupun rima. Disampaikan dari mulut ke mulut dalam masyarakat. Contoh puisi lama adalah; Pantun dan Syair.

Contoh Puisi Lama (Syair) :

Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang Raja nan bijaksana (a)

Ciri-Ciri Syair :

  • Semua baris adalah isi yang ingin disampaikan
  • Memiliki rima yang sama pada keempat barisnya
  • Berisi cerita atau pesan
Contoh Puisi Lama (Pantun)
Kalau ada jarum patah (ah)
Jangan dimasukkan ke dalam peti (ti)
Kalau ada kataku yang salah (ah)
Jangan dimasukkan ke dalam hati (ti)

Ciri-Ciri Pantun :

  • Baris kesatu dan kedua adalah sampiran
  • Dan baris ketiga dan keempat adalah isi
  • Mempunyai rima a-b-a-b
  1. 2.  Puisi Baru

Puisi baru adalah jenis puisi yang bebas dan tidak terikat oleh aturan dalam proses penulisannya, seperti jumlah kata, suku kata, baris, ritme, atau jumlah bait. Puisi baru disebut juga sebagai puisi modern.

Contoh Teks Puisi Baru / Puisi Modern

AYAHKU

Betapa besar jasamu
Tidak kenal lelah bekerja
Membanting tulang demi keluarga
Demi anak-anak dan istrimu

          Terimakasih ayahku
          Engkau selalu membimbingku
          Semoga Tuhan selalu melindungimu
          Menghantarkan langkahku
          Menuju masa depan yang gemilang

B. Prosa

Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita dan tidak mengandung rima, menggunakan bahasa sehari-hari yang tidak terlalu banyak menggunakan majas seperti dalam puisi.

Jenis tulisan prosa juga digunakan untuk memaparkan suatu fakta atau ide. Oleh karena itu, prosa dapat digunakan dalam surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.

Berdasarkan Eranya Prosa Dibagi Menjadi Dua

  1. Prosa Lama

Prosa lama adalah prosa dalam bahasa Indonesia yang belum terpengaruhi oleh budaya barat maupun timur. Dalam prosa lama ceritanya mempunyai karakteristik berisikan cerita Istana sentris, sifatnya menghibur masyarakat, tidak menggunakan struktur kalimat, dan bersifat kedaerahan. Contoh prosa lama : Hikayat, Sejarah, Kisah, dan Dongeng.

  1. Prosa Baru

Prosa baru merupakan prosa yang ditulis bebas tanpa aturan yang mebelenggunya. Bentuk-bentuk prosa baru meliputi roman, novel, cerpen, riwayat, kritik, esai, dan resensi.

C. Mengubah Puisi Menjadi Prosa

Mengubah puisi menjadi prosa disebut juga dengan istilah parafrase puisi. Dimana kamu mengungkapkan isi suatu puisi dalam bentuk kalimat cerita, tanpa mengubah makna puisi

Langkah-langkah memparafrasekan puisi adalah sebagai berikut :

  1. Membaca puis tersebut secara cermat.
  2. Memperhatikan kata-kata yang sulit dalam puisi tersebut.
  3. Mengungkapkan isi puisi tersebut berdasarkan kata-kata sulit itu.

Contoh Parafrase Puisi :

Tuhan Telah Menegurmu
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
     Lewat anak-anak yang kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
     Lewat semayup suara adzan
.....
Oleh Apip Mustopa

Setelah diparafrase menjadi :

Tuhan Telah Menegurmu
(Tahukah) Tuhan (kini) telah menegurmu (hai manusia) dengan cukup sopan
Lewat (perut) anak-anak (jalanan) yang kelaparan
(Dengarkan) Tuhan telah menegurmu (lagi) dengan cukup sopan
Lewat semayup (kumandang) suara adzan

Demikian penjelasan singkat mengenai perbedaan puisi dan prosa. Dan juga mengetahui karakteristik teks puisi dan teks prosa. Semoga bermanfaat.

 Sumber : albabbarrosa.com

I

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL UJIAN

Contoh Petunjuk Umum Pengerjaan SOAL UJIAN Sebelum mengerjakan soal  ujian, sebaiknya siswa membaca petunjuk pengerjaan soal ujian agar sela...