Karakteristik Teks Puisi dan Teks Prosa
Puisi adalah jenis sastra yang bahasanya menggunakan majas-majas (gaya bahasa, kiasan, atau penggambaran). Makna dalam tiap baris kalimatnya bukanlah makna yang sebenarnya, melainkan perlu penafsiran terlebih dahulu.
Kata-kata dalam puisi dipilih dan ditata dengan cermat untuk membangun keindahan, sehingga mampu membangkitkan kesadaran orang akan suatu penggalan melalui bunyi, irama, dan makna khususnya.
Untuk itulah, dalam menulis sebuah puisi kita perlu memperhatikan diksi puisi yang digunakan agar makna puisi tidak melebar kemana-mana.
Berdasarkan Bentuknya Puisi Dibagi Dua:
- 1. Puisi Lama
Puisi lama memiliki karakteristik seperti bersifat anonim (tidak diketahui nama pengarangnya), terikat jumlah bait, jumlah baris, suku kata maupun rima. Disampaikan dari mulut ke mulut dalam masyarakat. Contoh puisi lama adalah; Pantun dan Syair.
Contoh Puisi Lama (Syair) :
Pada zaman dahulu kala (a) Tersebutlah sebuah cerita (a) Sebuah negeri yang aman sentosa (a) Dipimpin sang Raja nan bijaksana (a)
Ciri-Ciri Syair :
- Semua baris adalah isi yang ingin disampaikan
- Memiliki rima yang sama pada keempat barisnya
- Berisi cerita atau pesan
Kalau ada jarum patah (ah) Jangan dimasukkan ke dalam peti (ti) Kalau ada kataku yang salah (ah) Jangan dimasukkan ke dalam hati (ti)
Ciri-Ciri Pantun :
- Baris kesatu dan kedua adalah sampiran
- Dan baris ketiga dan keempat adalah isi
- Mempunyai rima a-b-a-b
- 2. Puisi Baru
Puisi baru adalah jenis puisi yang bebas dan tidak terikat oleh aturan dalam proses penulisannya, seperti jumlah kata, suku kata, baris, ritme, atau jumlah bait. Puisi baru disebut juga sebagai puisi modern.
Contoh Teks Puisi Baru / Puisi Modern
AYAHKU Betapa besar jasamu Tidak kenal lelah bekerja Membanting tulang demi keluarga Demi anak-anak dan istrimu Terimakasih ayahku Engkau selalu membimbingku Semoga Tuhan selalu melindungimu Menghantarkan langkahku Menuju masa depan yang gemilang
B. Prosa
Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita dan tidak mengandung rima, menggunakan bahasa sehari-hari yang tidak terlalu banyak menggunakan majas seperti dalam puisi.
Jenis tulisan prosa juga digunakan untuk memaparkan suatu fakta atau ide. Oleh karena itu, prosa dapat digunakan dalam surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Berdasarkan Eranya Prosa Dibagi Menjadi Dua
- Prosa Lama
Prosa lama adalah prosa dalam bahasa Indonesia yang belum terpengaruhi oleh budaya barat maupun timur. Dalam prosa lama ceritanya mempunyai karakteristik berisikan cerita Istana sentris, sifatnya menghibur masyarakat, tidak menggunakan struktur kalimat, dan bersifat kedaerahan. Contoh prosa lama : Hikayat, Sejarah, Kisah, dan Dongeng.
- Prosa Baru
Prosa baru merupakan prosa yang ditulis bebas tanpa aturan yang mebelenggunya. Bentuk-bentuk prosa baru meliputi roman, novel, cerpen, riwayat, kritik, esai, dan resensi.
C. Mengubah Puisi Menjadi Prosa
Mengubah puisi menjadi prosa disebut juga dengan istilah parafrase puisi. Dimana kamu mengungkapkan isi suatu puisi dalam bentuk kalimat cerita, tanpa mengubah makna puisi
Langkah-langkah memparafrasekan puisi adalah sebagai berikut :
- Membaca puis tersebut secara cermat.
- Memperhatikan kata-kata yang sulit dalam puisi tersebut.
- Mengungkapkan isi puisi tersebut berdasarkan kata-kata sulit itu.
Contoh Parafrase Puisi :
Tuhan Telah Menegurmu Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan Lewat anak-anak yang kelaparan Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan Lewat semayup suara adzan ..... Oleh Apip Mustopa
Setelah diparafrase menjadi :
Tuhan Telah Menegurmu (Tahukah) Tuhan (kini) telah menegurmu (hai manusia) dengan cukup sopan Lewat (perut) anak-anak (jalanan) yang kelaparan (Dengarkan) Tuhan telah menegurmu (lagi) dengan cukup sopan Lewat semayup (kumandang) suara adzan
Demikian penjelasan singkat mengenai perbedaan puisi dan prosa. Dan juga mengetahui karakteristik teks puisi dan teks prosa. Semoga bermanfaat.
Sumber : albabbarrosa.com
I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar